Apakah Anda pernah bertanya-tanya siapa tokoh brilian yang memulai sejarah fotografi selama ini? Pernahkah Anda berpikir akan seperti apa jika kita tidak bisa memotret? Sebelum mengulas tentang sejarah ini ada baiknya kita tahu siapa yang menciptakan istilah ini dan sejak kapan mulai dikenal. Fotografi berasal dari kata photos yang berarti cahaya, dan kata graphien yang berarti menggambar. Kata ini pertama digunakan oleh Sir John Herschel tahun 1839.
Tapi dalam sejarah fotografi konsep ini sudah ada sejak zaman yunani kuno pada sekitar abad sembilan belas ketika Ibnu Haitham menciptakan kamera lubang jarum pertama kali di dunia yang populer disebut sebagai kamera Obscura. Sesuai dengan beberapa teori, seniman telah menggunakan kamera Obscura dan kamera lucida untuk membantu mereka dalam karya seni fotografi sejak tahun 1500an.
Dalam sejarah fotografi Obscura merupakan terjemahan dari bahasa Latin untuk ruangan gelap. Alat ini berupa sebuah kotak hitam yang memiliki lubang kecil atau lensa sehingga sinar cahaya dari sebuah objek cahaya dapat melewati agar tertangkap oleh film atau lempengan timah di mana gambar dihasilkan. Namun, penemuan ini tidak sempurna karena gambar yang dihasilkan terbalik. Pada saat itu kamera Obscura banyak digunakan untuk melihat dan terutama menggambar. Itu terjadi pada tahun 1827 ketika dalam sejarah fotografi pertama kali diciptakan dengan menggunakan kamera Obscura dan direkam oleh Joseph Niepce. Ini adalah cetakan matahari yang disebut heliographs. Namun, gambar yang dibuat oleh Niepce membutuhkan delapan jam harus terkena cahaya agar bisa membentuk gambaran yang diinginkannya.
Kemudian pada tahun 1826, Niépce meciptakan ‘Pemandangan dari jendela di Gras‘, yang bertahan sampai hari ini. Ketika Niépce meninggal pada tahun 1833, ia meninggalkan catatan untuk Louis Daguerre, pada tahun 1839 dalam sejarah fotografi, mengumumkan bahwa ia telah mengembangkan daguerreotype. Foto ini, dibuat pada pelat timah menggunakan proses mengambilan selama 42 jam, kemudian sengaja dihancurkan. Selama abad ke-19, proses fotografi dikembangkan lebih lanjut, meningkatkan kualitas foto-foto yang dihasilkan.
Perkembangan Sejarah Fotografi
Kemudian seiring berjalannya waktu sejarah ini berkembang ketika Loius Daguerre mempersingkat waktu eksposurnya dan mencegah hilangnya gambar dengan metode daguerreotype. Hingga pada tahun 1841 menurut sejarah fotografi, Henry Talbot mulai merumuskan proses negatif dan menamakannya calotype. Yang ditemukan dalam rumus ini adalah dengan membuat latar belakang hitam sementara subjek dalam warna abu-abu.
Tahun 1851 Frederick Archer menciptakan negatif dengan lempengan basah. Meskipun telah diproduksi negatif yang lebih stabil dan rinci, namun Anda masih perlu membawa ke kamar-gelap untuk mencetaknya. Proses ini harus dilakukan di setiap tempat dimana Anda mengambil gambar sehingga ini harus dicetak sebelum emulsi mengering. Perjalanan sejarah fotografi ini berkembang sejak Hamilton Othanel Smith pada tahun 1856 menemukan tintypes, yang memberikan warna lebih ringan daripada calotype. Kemudian pada tahun 1879, diciptakan lempengan kering, sehingga kemungkinan forotgrafer bisa memegang kamera dengan tangan.
Pada tahun 1884, George Eastman (pendiri omzet) mengembangkan film, ini meningkatkan portabilitas dan memungkinkan fotografer untuk berlatih seni mereka tanpa harus menggunakan bahan kimia beracun. Disini sejarah fotografi mulai beranjak lebih maju pada tahun 1901, kamera Kodak brownies line beredar di pasarasan, membuat fotografi dapat diakses oleh sekelompok masyarakat luas. Kemudian di tahun 1940-an film berwarna mulai diperkenalkan ke pasar. Harga untuk produk Kodak pada awal sejarah fotografi adalah US$ 1 sehingga membuat kamera bisa digunakan oleh siapa saja. Pada 1907, lempengan warna yang lebih praktis sepenuhnya dipasarkan pertama kali. Hingga film warna menjadi benar-benar dikenalkan di tahun 1930-an, Autochrome menjabat sebagai fotografi proses warna paling umum tersedia.
Sejarah Fotografi Mengalami Inovasi
Sejak perjalanan itu membuka masa depan fotografi yang mengarah pada penciptaan gambar cetakan dan penemuan berbagai perangkat fotografi seperti kita lihat saat ini. Berbagai hal ditemukan seiring perkembangan sains yang selalu membuat semua lebih praktis.
Kemudian mulai tahun 1975a dalam sejarah fotografi, rekaman gambar mulai dibuat menggunakan kamera digital. Kamera, yang sangat ringan, dengan kecepatan mengambil 23 detik dalam menangkap gambar. Prototipe ini adalah yang pertama dari serangkaian kamera fotografi digital mengubah dunia fotografi selamanya. Pada tahun 1988, mulai dirilis Fuji DS-1 P. Kamera ini dianggap oleh banyak orang sebagai kamera digital pertama sesungguhnya, sehingga foto tersimpan sebagai file komputer, bukan film. DS-1 P merekam foto ke kartu memori internal 16MB.
Menurut sejarah fotografi yang saya baca kamera ini justru tidak dipasarkan di Amerika, dan tidak diketahui apakah itu dikirimkan ke Jepang. Pada tahun 1990, Dycam Model pertama dirilis, sehingga memungkinkan fotografer untuk mentransfer foto-foto mereka langsung ke komputer. Pada tahun 1991, Kodak membawa kamera digital ke pasaran dengan harga eceran $13.000. Pada tahun 1995, Casio QV-10 tidak mau kalah dalam perkembangan produknya, menampilkan layar LCD pertama di belakang kamera. Di tahun yang sama dalam sejarah fotografi, pertama dirilis kamera video digital yang tersedia secara komersial, dan pada tahun 1997 kamera pertama berkualitas megapiksel tinggi mulai dipasarkan.
Pengembangan pasar secara massal perangkat elektronik pada konsumen di tahun 2000-an telah memungkinkan sejarah fotografi semakin maju bahkan lebih luas daripada sebelumnya. Sekarang banyak orang membawa kamera di saku mereka dalam bentuk kamera ponsel. Hal ini memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar lebih cepat pada setiap saat tanpa harus menggunakan kamera. Meluasnya penggunaan internet selama dekade pertama dalam sejarah fotografi pada abad ke-20 telah memungkinkan media foto menjadi budaya efektif. Hal ini akan terus mencerminkan dan mempengaruhi budaya masa yang akan datang.